Tanaman Melon

| | |

I.    PENDAHULUAN



A.   LATAR BELAKANG

Bertanam melon dengan cara metode hidroponik cukup pupuler dan banyak diminati oleh masyarakat beberaap tahun belakangan ini. Sebagai lulusan SMK pertanian yang handal, kita wajib mengetahui mengtahuhui atau bahkan mengusai budidaya semacam ini, budidaya tanaman melon dengan metode hidroponik biasanya dilakukan di dalam greenhouse. Keunggulan bertanam melon didalam greenhouse adalah kualitas buah yang dihasilkan lebih tinggi sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi pula. Keunggulannya diantaranya adalah buah yang dihasilkan lebih bagus, buah terlihat bersih, kadar gula yang dihasilkan lebih tinggi disbanding dengan melon yang ditanam dilahan terbuka dan hama mudah dikendalikan. Alasan utamanya adalah iklim mikro mudah diatur sehingga hasil buah yang diperoleh berkuatas tinggi.

Dari pemupukan juga relative mudah pengerjaannya. Pemberian pupuk pada masing-masing polybag tanaman hamper seragam karena media tanam yang terbatas dalam polybag dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, baik musim hujan maupun kemarau.

Yang perlu diperhatikan dalam berbudidaya melon di dalam greenhouse adalah bahan alat pendukung, media tanam dan teknik budidaya harus baik dan tepat.

B.    TUJUAN
Tujuan dari budidaya tanaman melon dengan method hidroponik ini adalah :
1.     Berlatih berwirausaha,
2.     Menerapkan keterampilan budidaya tanaman secara hidroponik,
3.     Mencari keuntungan.

C.   POTENSI PASAR

Buah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Konsumsi buah melon semakin meningkat seiring dengan peningkatan pola makn penduduk Indonesia yang membutuhkan buah segar untuk memenuhi salah satu menu gizi setiap hari. Melon yang awalnya hanya dikenal untuk konsumsi masyarakat “golongan atas” kini sudah merakyat keseluruh lapisan masyarakat.

Buah melon biasanya dipasarkan di supermarket dengan dibungkus dengan plastik ataupun dipasaran oleh pedagang kaki lima.

D.   FASILITAS PENDUKUNG

1.     Sumber daya manusia (SDM)

Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman melon secara hidroponik dalam greenhouse ini adalah tenaga keja yang professional dibidang budidaya melon, tidak hanya itu saja tapi juga harus mengetahui tentang tata cara budidaya melon secara hidroponik di dalam greenhouse, selain itu juga harus ulet, teliti dan pekerja keras karena tanaman melon merupakan tanaman manja yang harus senatiasa diperlakukan dengan istimewa.

2.     Sumber daya alam (SDM)

Secara garis besar syarat tumbuh tanaman melon dipilah menjadi sayarat media, iklim, suhu, sinar matahari, angin, ketinggian temapat, curah hujan dan air.
a.      Iklim
                                      i.      Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.
                                    ii.      Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.
                                  iii.      Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.
                                  iv.      Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30 derajat C. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C.
                                    v.      Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.
b.     Media Tanam
                                      i.      Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah.
                                    ii.      Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,8–7,2.
                                  iii.      Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.
c.      Ketinggian Tempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300–900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal.
Cita rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih antara suhu siang dan malam hari dilokasi penanaman cukup tinggi, suhu siang hari untuk pembesaran buah melon yang ideal adalah 26 derajat C dan malam hari 20 dearajat C.


II.            TARGET YANG INGIN DICAPAI


Kegiatan budidaya tanaman MELON didalam greenhouse seluas 234 msebanyak 500 tanaman ditargetkan hasil produksinya adalah sebagai berikut :

∑ populasi x Produksi per tanaman x 95% x Harga jual
500 x 2 Kg x 95% x Rp. 6,000.00
Rp. 5,700,000.00


III.        STRATEGI PELAKSANAAN



A.   MEKANISME KERJA

Dalam budidaya tanaman melon secara hidroponik ini saya yang bertanggung jawab atas semua yang akan dilaksanakan di lahan. Dan dibantu oleh para pekerja saya sejumlah 5 orang.

B.    TEKNIK BUDIDAYA

A.     Bangunan Greenhouse
Model bangunan greenhouse dapat berupa bangunan permanen maupun semi permanen. Bangunan disesuaikan dengan luas areal yang ada, misalnya ukuran 15x15m atau 10x25m. bangunan dasar terbuat dari rangka besi beton dengan penutup greenhouse berbentuk segitiga. Sisi-sisinya tertutup oleh semacam kasa yang keseluruhannya merupakan paket bangunan greenhouse.

Greenhouse semi permanen biasanya digunakan untuk agribisnis skala menengah. Rangka greenhouse terbuat dari bambu sedangkan penutup atas dan sisi-sisinya terbuat dari plastik bening atau paranet. Lantai dasar berupa tanah dengan dibuatnya tempat bedengan untuk tempat media melon (polybag) dari arang sekam.




 Grennhous (150 tan)

Panjang              : 20 m
Lebar                 : 7 m
Tinggi                 : 4 m
Tinggi ½ lingk.     : 0.8 m





 Lantai GH
1.Polybag
2.Bedengan dari semen
3.lantai dasar (krilkil)


tali untuk rambatan

          Polybag ditata diatas bedengan sekaligus membentuk jarak tanama tanaman di dalam greenhouse. Penempatan dapat membentuk zig-zag ataupun segi panjang. Jarak tanam 60cm dalam satu baris dan 70cm antar baris.

B.     Bahan dan Alat Pendukung

Bahan dan yang diperlukan untuk bertanam melon dalam GH adalah polybag, bambu atau papan , tali string pupuk, pestisida dan fungisida. Alat yang digunakan misalnya embrat, gayung, drum plastik besar, ember, semprotan gendong dan thermometer.

Polybag yang digunakan berwarna hitam bertujuan perakaran lebih cepat berkembang. Diameter 30 cm, tinggi 40 cm dengan kemampuan menampung media sebanyak 3—5 Kg arang sekam.

Agar tanaman tidak tekontaminasi oleh penyakit tular tanah (soil borne disease) maka sebaiknya bagian dasar polybag dialasi dengan bedengan semen. Lihat GB. 3 !. tinggi 25-50 cm, lebar 100-120 cm.

C.     Media Tanam

Keunggulan menggunakan arang sekam padi sebagai media tanam hidroponik dibanding dengan yang lain adalah :
1.    Biaya relatif murah,
2.    Daya simpan atau serap air lebih tinggi,
3.    Mengandung unsure hara terutama Kalium,
4.    Sebagai media tanam relatif tidak panas sehingga penguapan terkurang,
5.    Memiliki pH netral.
Arang sekam arang sekam dapat diperoleh dengan cara membuat sendiri atau membeli di toko pertanian.

D.    Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara disiramkan. Pupuk dicanpur dan dilarutkan dengan air menggunakan ember atau tong plastic besar. Kemudian larutan disramkan ke masing-masing polybag dengan menggunkan embrat atau gembor.
1.     Pemupukan pada fase vegetative
Pada fase ini diperlukan pupuk yang banyak mengandung unsure nitrogen yaitu NPK, KNO3 dan multimicro. Pemberiannya dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore hari.untuk merangsang pertumbuhan, tanaman disemprot dengan pupuk daun dan complesal special tonic (green) dengan konsentrasi 1—2 gr/lt seminggu sekali.
2.     Pemupukan pada fase generative
Fase ini ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman membutuhkan banyak unsure hara phosphor untuk memperkuat akardan pembentukan biji dan buah.

E.      Pemangkasan dan perambatan cabang

Dalam satu tanaman dapat dipelihara 2 buah dengan masa panen berbeda. Usahakan pemangkasan dilakukan pada saat cuaca cerah agar luka pemangkasan cepat keing. Lalu dioslesi dengan pasta fungisida bila perlu agar luka cepat  pulih. Calon buah dipilih yang letaknya diantara ruas ke-8 dan ke-13. Tunas ketiak ruas 1—7 dipangkas. Demikian pula dengan tunas yang tumbuh diatas tunas ke-13. Pada masing-masing batang biasanya dipelihara 2—4 buah dulu, detelah buah sebesar telur barulah diplih 2 buah yang sempurna.

F.      Penyerbukan buatan

Pada saat suhu udara rendah atau hujan terus menerus, apalagi kalau di GH, sudah pasti lebah dan kupu-kupu tidak ada yang datang. Maka dari itu harus dilakukan penyerbukan buatan. Penyerbukan buatan dilakukan penyerbukan buatan, ini dilakuan pasda pagi atau sore hari saat bunga betinas edang mekar. (2—3 bunga jantan untuk 1 kepala putik)

G.    Pengendalian HPT
1.     Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman. Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.  Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap hama.  Pengendalian: (1) gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) tanaman yang terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter; (3) tanaman yang telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).
2.     Layu bakteri
Penyebab: bakteri  Erwina tracheiphila  E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengkerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian: (1) sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan  Basamid G dengan dosis 40 g/m2 ; (2) benih di rendam dalam bakterisida  Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau  Agrept  (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter ; (3) penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST.
3.     Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)
Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis  (Passerini) Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman yang terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.  Pengendalian: (1) daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida  Derasol  500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter; (2) pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.
4.     Gulma
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.


IV.       RENCANA PELAKSANAAN

A.   Waktu dan tempat

Penanaman dilakukan pada bulan Mei s.d Agustus 2012.
Tempat budidaya akan dilakukan di lahan macanan parakan.

B.    Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Budidaya

No
Jenis Kegiatan
Bln
Mei
Juni
Juli
Agustus
Mg
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
PERSIAPAN GH

X















2
PENGISIAN MEDIA

X
X
X













3
PENANAMAN



X













4
PENYULAMAN




X












5
PEMBUATAN TALI SBG RAMBATAN





X
X
X









6
PEMNAGKASAN






X
X
X
X
X






7
PENGIKATAN BATANG UTAMA





X
X
X
X
X
X
X
X




8
PENJARANGAN (SELEKSI BUAH)









X
X






9
PENGIKATAN TANGKAI BUAH











X
X




10
PEMUPUKAN



X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X


11
PENYIANGAN GULMA PADA MEDIA TANAM




X



X



X




12
PEMUPUKAN (PUPUK DAUN)





X
X
X
X
X
X
X
X




13
PENYEMPROTAN AIR DALAM GH (MENJAGA KELEMBABAN)





X
X
X
X
X

X
X
X
X


14
PENGENDALIAN HPT






X
X
X
X
X
X
X
X



15
PENYERBUKAN BUTAN








X
X







16
PANEN DAN PLP















X
X




V.           PERMODALAN DAN ANALISA FINANSIAL

A.   PERMODALAN

Dana yang digunakan untok operasional kegiatan budidaya secara hidroponik berasal dari modal milik sendiri sebesar Rp. 300,000.00. dan hasil pinjama senilai Rp. 1,300,000.00 dengan bunga 5% per tahun.

B.    ANALISA FINANSIAL

1.     Penerimaan
Hasil penjualan Rp. 5,700,000.00
2.     Pengeluaran

Sewa greenhouse+Alat

 Rp  2,337,500.00
Biaya saprodi

 Rp  1,183,300.00
Upah tenaga kerja

 Rp      805,000.00 +


TOTAL
 Rp  4,325,800.00

C.     KEUNTUNGAN
= Penerimaan—pengeluaran
= Rp. 5,700,000.00— Rp  4,325,800.00
= Rp. 1,379,200
D.    R/C

= penerimaan : pengeluaran
= Rp. 5,700,000.00 : 4,325,800.00
= 1.32


VI.       PENUTUP


Demikian proposal ini di buat untuk dapat dipahami bersama dan dapat pula digunakan sebagi pedoman / acuan dalam pelaksanaan budidaya tanaman MELON HIDROPONIK DI GREENHOUSE supaya dapat dipahami dan dilaksanakan bersama.

Proposal ini dapat disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam proposal ini dan dapat direncanakan dan disusun bersama serta disesuaikan dengan yang akan dilaksanakan di lapangan.

Tak lupa kami juga mengucapkan kepada semua pihak yang sudah membantu penyusunan proposal ini, dan juga kami berharap pelaksanaan kegiatan  ini dapat berjalan lancar sesuai yang diinginakan. Amin.!

Dan mudah-mudahan proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




2.RANCANGAN DANGGARAN BIAYA (RAB)

TANAMAN MELON DALAM GREENHOUSE 500 TANAMAN

NO
URAIAN
VOLUME
HARGA SATUAN (Rp)
TOTAL HARGA (Rp)
KET
I
FIXED COST




1
SEWA GH
0.0234
25000000
175,000.00
SEWA GH (SELAMA 3.5 bln)

2
POLYBAG
500
700
350,000.00
3
BENANG (TALI)
125
2500
312,500.00
4
ARANG SEKAM
2000
750
1,500,000.00

∑ FIXED COST


2,337,500.00

II
VARIABLE COSH




A
SAPRODI




1
BIBIT
550
1000
550,000.00


TOTAL BIAYA SAPRODI
1,183,300.00




2
NPK
45.2
2400
108,000.00
3
KNO3
32.2
10000
322,000.00
4
MUTIMICRO
6.194
18000
111,500.00
5
COMPLESAL (GREEN)
1.2
11000
13,200.00
6
COMPLESAL (RED)
1.4
16000
22,400.00
7
FERTI-CAL (BORON)
1.2
16000
19,200.00
8
PASTA FUNGISIDA
1
15000
15,000.00
9
DUSBAN
1
22000
22,000.00
B
UPAH T K




1
PENGISIAN MEDIA
2
20000
40,000.00
TOTAL  UPK 805,000.00
2
PENANAMAN
0.5
20000
10,000.00
3
PENYULAMAN
0.25
20000
5,000.00
4
PEMBUATAN RAMABATAN
0.75
20000
15,000.00
5
PEMANGKASAN
0.5
20000
10,000.00
6
PENGIKATAN BATANG
1
20000
20,000.00
7
PENJARANGAN DAN SELEKSI BUAH
0.5
20000
10,000.00
8
PEMUPUKAN
20
20000
400,000.00
9
PENYIANGAN (GULMA)
0.5
20000
10,000.00
10
PENYEMPROTAN AIR
10
20000
200,000.00
11
PENGENDALIAN HPT
2
20000
40,000.00
12
PENYERBUKAN BUATAN
0.25
20000
5,000.00
13
PANEN DAN PLP
2
20000
40,000.00

∑ VC


1,988,300.00


TOTAL COST


4,325,800.00

C
PERHITUNGAN



DIAMBIL 95% DARI SELURUH HASIL PANEN
1
PERKIRAAN PENERIMAANN
500
6000
5,700,000.00
2
PERKIRAAN KEUNTUNGAN


1,374,200.00
3
PERKIRAAN R/C


1.32






3.CASH FLOW

TANAMAN MELON DALAM GREENHOUSE 500 TANAMAN

NO
URAIAN
BULAN KE (Rp)
TOTAL (Rp)
1
2
3
4
I
CASH IN FLOW

1
SETORAN MODAL
3,000,000.00



3,000,000.00
2
DANA PINJAMAN
1,300,000.00



1,300,000.00
3
HASIL PENJUALAN



5,700,000.00
5,700,000.00

∑ COSH IN FLOW
4,300,000.00
0.00
0.00
5,700,000.00
10,000,000.00
II
CASH OUT FLOW

A
SEWA LAHAN
175,000.00



175,000.00
B
POLYBAG
350,000.00



350,000.00
C
TALI
312,500.00



312,500.00
D
ARANG SEKAM
1,500,000.00



1,500,000.00
E
SAPRODI

1
BIBIT
550,000.00



550,000.00
2
NPK
39,000.00
69,000.00


108,000.00
3
KNO3
82,000.00
240,000.00


322,000.00
4
MUTIMICRO
25,100.00
86,400.00


111,500.00
5
COMPLESAL (GREEN)
13,200.00



13,200.00
6
COMPLESAL (RED)

22,400.00


22,400.00
7
FERTI-CAL (BORON)
15,000.00



15,000.00
8
PASTA FUNGISIDA

19,200.00


19,200.00
9
DUSBAN
22,000.00



22,000.00
B
UPAH T K

1
PENGISIAN MEDIA
40,000.00



40,000.00
2
PENANAMAN
10,000.00



10,000.00
3
PENYULAMAN
5,000.00



5,000.00
4
PEMBUATAN RAMABATAN
15,000.00



15,000.00
5
PEMANGKASAN
10,000.00



10,000.00
6
PENGIKATAN BATANG
20,000.00



20,000.00
7
PENJARANGAN DAN SELEKSI BUAH
10,000.00



10,000.00
8
PEMUPUKAN
80,000.00
160,000.00
100,000.00
60,000.00
400,000.00
9
PENYIANGAN (GULMA)
5,000.00
5,000.00


10,000.00
10
PENYEMPROTAN AIR
30,000.00
70,000.00
70,000.00
30,000.00
200,000.00
11
PENGENDALIAN HPT

20,000.00
15,000.00
5,000.00
40,000.00
12
PENYERBUKAN BUATAN


5,000.00

5,000.00
13
PANEN DAN PLP



40,000.00
40,000.00

∑ CASH OUT FLOW
3,308,800.00
692,000.00
190,000.00
135,000.00
4,325,800.00
III
PERHITUNGAN

1
Surplus / defisit
991,200.00
299,200.00
109,200.00
4,354,200.00

2
Bayar Bunga Pinjaman



20,000.00
20,000.00
3
Bayar Angsuran Pinjaman



1,300,000.00
1,300,000.00
4
Total Pengeluaran
3,308,800.00
692,000.00
190,000.00
135,000.00
4,325,800.00
5
Kas Awal
4,300,000.00
991,200.00
299,200.00
5,809,200.00

6
Kas Akhir
991,200.00
299,200.00
109,200.00
4,354,200.00
4,354,200.00


DAFTAR PUSTAKA

Prajnanta, Final. 2008. Melon. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sunarjono, Hendro. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.